Rabu, 30 September 2015

ILMU ALAMIAH DASAR " PERKENALAN DENGAN IPA "

ILMU ALAMIAH DASAR 

PERKENALAN DENGAN IPA

  1. Perkembangan Alam Pikir Manusia
Pada Dasarnya manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna dalam persaingan hidup dimuka bumi ini, meski banyak keterbatasan fisik, seperti diantaranya : ukuran, kekuatan, kecepatan, dan panca indera. Tuhan menciptakan dua makhluk, yang pertama bersifat anorganis (benda mati) dan yang kedua bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.
·        Sifat Unik Manusia
Berikut ini merupakan beberapa sifat unik manusia yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya :

Ø  Homo Socius : Bahwa manusia memiliki kemampuan untuk hidup bersosialisasi dengan sesama manusia ataupun makhluk hidup lainnya. Dilengkapi dengan sifat yang membawa mereka pada suatu bentuk permusyawaratan, karena pada dasarnya manusia memiliki keterbatasan dalam berpikir.
Ø  Homo Languens : Bahwa manusia dilengkapi dengan kemapuan untuk berbahasa. kemampuan ini digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi kepada satu sama lain. Untuk dapat saling mengerti terhadap sesama manusia dalam berkomunikasi maka manusia memiliki kemampuan berbahasa.
Ø  Homo Sapiens : bahwa manusia memiliki akal dan pikiran yang digunakan untuk memikirkan sesuatu yang baik dan buruk. sehingga dalam mepertimbangkan hal yang akan dilakukannya manusia dapat merencanakan masa depan dengan pertimbangan masa lalu.
Ø  Homo Faber :  bahwa manusia memiliki kemampuan untuk membuat dan menggunakan sesuatu demi memenuhi kebutuhan primer dan sekunder manusia itu sendiri.
Ø  Homo Religius : Bahwa manusia menyadari akan adanya suatu bentuk kekuasaan dan kekuatan yang lebih besar dari tenaga ataupun kemapuan manusia.
Ø  Homo Aestheticus : Setiap manusia memiliki kemampuan untuk menyukai atau mengagumi sesuatu yang dianggap indah dan pantas untuk dikagumi. Hal ini dapat terlihat dari beberapa bukti pada zaman dahulu.
Ø  Homo Humanis : Manusia kita kenal sebagai makhluk sosial, yang mengandung pengertian bahwa semua insan manusia hidup saling membutuhkan. sehingga masing-masing menyadari akan bergunanya atau bermafaatnya individu mereka kepada manusia lain. sehingga  manusia saling menutupi kekurangan sesamanya.
Ø  Homo Aeconomicus : Seiring dengan berguliranya era dan zaman membuat kehidupan manusia diwarnai dengan perkembangan ekonomi yang semakin modern.


Manusia sebagai makhluk hidup juga mempunyai ciri-ciri, berikut:
1)Memiliki organ tubuh yang sangat kompleks dan khusus. Terutama otaknuya
2)Mengadakan pertukaran zat yakni zat yang masuk dan keluar.
3)Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar.
4) Memiliki potensi berkembang biak.
5) Tumbuh dan bergerak.
6) Berinteraksi dengan linkungannya.
7) Mati.
Bila dibandingkan dengan hewan lain maka tubuh manusia lemah sedang akal budi dan kemauannya kuat. Manusia tidak dapat terbang seperti burung, berenang secepat buaya
Tetapi dengan akal budi dan kemauannya manusia dapat menjadi makhluk yang lebih dari makhluk yang lain. kelebihan manusia itu karena memiliki akal budi dan pikiran sehingga dapat mengendalikan tubuh jasmaninya

·     Rasa Ingin Tahu.
    Rasa ingin tahu adalah suatu emosi yang berkaitan dengan perilaku ingin tahu seperti eksplorasi, investigasi, dan belajar, terbukti dengan pengamatan pada spesies hewan manusia dan banyak. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan perilaku itu sendiri disebabkan oleh emosi rasa ingin tahu. Seperti emosi Rasa ingin tahun merupakan dorongan untuk tahu hal-hal baru, rasa ingin tahu adalah kekuatan pendorong utama di balik penelitian ilmiah dan disiplin ilmu lain dari studi manusia.  Pengertian keingintahuan akan sesuatu menyebabkan seseorang akan mendekati, mengamati ataupun mempelajari akan sesuatu benda ataupun sesuatu hal lainnya. Rasa ingin tahu merupakan setiap perilaku alami ingin tahu, terbukti dengan pengamatan di banyak spesies hewan, dan merupakan aspek emosional dari makhluk hidup yang menimbulkan eksplorasi, investigasi dan belajar. Pada dasarnya, itu menggambarkan jumlah yang tidak diketahui mekanisme psikologis dari perilaku yang memiliki efek mendorong umat untuk mencari informasi dan interaksi dengan lingkungan alam dan makhluk lain di lingkungan Anda.

2. Mitos, Penalaran, Dan Cara Memperoleh Pengetahuan

·        MITOS
Mitos adalah sebuah imajinasi dari manusia yang berusaha untuk menerangkan gejala alam yang ada pada saat itu yang dikaitkan dengan kepercayaan akan adanya kekuatan ghaib. Namun, disebabkan oleh keterbatasan manusia dalam menjelaskan hal tersebut sehingga cenderung di identikan dengan seorang dewa/dewi, tokoh misteri serta sesuatu yang berbau mistis. Sehingga pengetahuan yang diperoleh bersifat subjektif. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan ataupun pengalaman. Untuk itu lah, manusia menerka-nerka sendiri jawaban atas keingin tahuannya itu. Sebagai contoh : “mengapa gunung meletus?”, karena tak tahu jawabannya, manusia menerka-nerka jawabannya sendiri : “yang berkuasa dari gunung itu sedang marah”. Dengan menggunakan jalan pemikiran yang sama munculah anggapan adanya “yang kuasa” didalam hutan lebat, sungai yang besar, pohon yang besar, matahari, bulan, atau adanya raksasa yang menelan bulan oada saat gerhana bulan.

Pengetahuan baru yang bermunculan dan kepercayaan itulah yang kita sebut dengan mitos. Cerita yang berdasarkan atas mitos disebut legenda. Mitos itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera manusia seperti alat penglihatan, alat pendengaran, alat penciuman dan pengecap, alat perasa. Pengulangan pengamatan dengan berbagai cara dapat mengurangi kesalahan pengamatan tersebut. Jadi, mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena:
Ø  Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat.
Ø  Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu.
Ø  Hasrat ingin tahunya terpenuhi.
Perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung tiga tahap yaitu tahap teologi atau fiktif, tahap filsafat atau metafisik atau abstrak, tahap positif atau ilmiah riel.

Legenda adalah sebuah cerita yang dirangkai secara turun temurun dan dipercayai oleh masyarakat karena terbukti secara logis dalam pendeskripsian ceritanya, cenderung mengemukakan kehadiran seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah. Contohnya: Tangkuban perahu, Sangkuriang, Lutung kasarung, dan lain-lain.

Cerita rakyat merupakan suatu peristiwa yang dikisahkan untuk menjelaskan akan terjadinya sesuatu yang ada dimuka bumi ini. Salah satu contoh kisah rakyat yakni tangkuban perahu sebagai perwujudan kemarahan sangkuriang yang telah gagal dalam mewujudkan calon pinangannya yang merupakan ibu kandungnya sendiri. Kisah bawang merah dan bawang putih yang telah kita kenal sejak dahulu dapat menjadi salah satu contoh dalam hal ini.


·         PENALARAN
Penalaran terbagi menjadi dua yaitu:
Ø Penalaran Deduktif yaitu cara berfikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dan menggunakan pola berfikir silogisme.
Ø Penalaran Induktif yaitu caravberfikirbyang bertolak dari pernyataan yang bersifat khusus untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dan terkait dengan pengetahuan empirisme.


·         CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
Menurut Charles Price ada 4 macam cara untuk memperoleh pengetahuan yaitu
Ø Percaya, seseorang akan mendapat pengetahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah benar.
Ø Wibawa, sesuatu akan dianggap benar, apabila seseorang yang berwibawa menyatakan benar.
Ø Apriopi, merupakan suatu keyakinan/ pendirian/ anggapan sebelum mengetahui (melihat, mendengat, menyelidiki) keadaan tertentu.
Ø Metode ilmiah, sesuatu dianggap ilmiah apabila memilikinpatokan yang merupakan rambu-rambu untuk menentukan benar atau salah.

Ilmu pengetahuan dianggap Alamiah apabila memenuhi 4 syarat yaitu:
v  Objektif, pengetahuan itu sesuai dengan objek
v  Metodik, pengetahuan itu diperoleh dengan cara-cara tertentu dan terkontrol
v  Sistematis, pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu system, tidak berdiri sendiri ssatu sama lain saling berkaitan, saling menjelaskan, sehingga keseluruhan menjadi kesatuan yang utuh
v  Berlaku umum/Universal, pengetahuan tidak hanya diamati hanya oleh seseorang atau oleh beberapa orang saja, tapi semua orang dengan eksperimentasi yang sama akan menghasilkan sesuatu yang sama atau konsisten.

Ada dua pokok untuk memperoleh pegetahuan yaitu:
Ø  EMPIRIS
Yaitu pengetahuan yang disusun berdasarkan pada pengalaman, paham yang dikembangkan disebut Empiris. Bagi kaum rasionalis berpendapat pengetahuan manusia diperoleh melalui penalaran rasional yang abstrak, namun diperoleh melalui pengalaman yang kongkrit.
Ø  Rasionalisme
Yaitu suatu cara yang didasarkan  pada suatu rasio. Pandangannya menyatakan rasio merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian hanya rasio sajalah yang dapat membawa orang kepada kebenaran dan dapat memberi petunjuk dalam segala jalan pikiran.
  1. 3. Metode Ilmiah


Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alamPrediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
·   Syarat Ilmu Pengetahuan
Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
Ø Objektif : Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.

Ø Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.

Ø Sistematis : Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.

Ø Universal : Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.


·   Metode Ilmiah Dan Langkah – Langkah Operasi
Salah satu syarat ilmu pengetahuan adalah bahwa materi pengetahuan itu harus diperoleh melalui metode ilmiah. Ini berati bahwa cara memperoleh pengetahuan itu menentukan apakah pengetahuan itu termasuk ilmiah atau tidak. Metode ilmiah tentu saja harus menjamin akan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah, yaitu:
     Ø  Perumusan masalah : yang dimaksud dengan masalah disini adalah merupakan pertanyaan apa,mengapa,ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti;
     ØPenyusunan hipotesis:yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang di tetapkan. Dengan kata lain hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja di dukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat di pandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus di uji kebenarannya dalam suatu observasi atau ekperimentasi.
     Ø  Pengujian hipotesis: yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah di ajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. fakta-fakta ini dapat di peroleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau ekperimentasi. kemudian fakta-fakta itu dikumpulkan melalui pengindraan.
     Ø  Penarikan kesimpulan : Penarikan kesimpilan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta. Untuk melihat untuk apakah hipotesis yang di ajukan itu di terima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima apa bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta-fakta tidak mendukung maka hipotesis itu di tolak. Hipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah dan merupkan bagian dari ilmu pengetahuan

1 komentar:


  1. thank you for the information is be very useful.

    Come join us and get the big prize that awaits you, do not miss a great bonus that awaits you only in 988betlink.com

    Games Terbaik

    Artikel tentang masalah kehidupan anda (khususnya perempuan) KLIK DISINI

    BalasHapus