Minggu, 23 Oktober 2016

IMPLEMENTASI KONSEP AIDA+S

   Membuat media pemasaran bagi sebuah produk berupa iklan tentu bukanlah hal yang mudah membuat iklan yang menarik bagi pelanggan, Karena disarankan dalam membuat iklan sebaiknya buatlah iklan yang semenarik mungkin dan sesuai dengan target pasar yang di tuju, agar orang yang melihat iklan tertarik dan dapat menjadi pelanggan. Buat juga iklan yang sesuai dengan identitas produk yang di tawarkan. Jangan sampai ketika sudah susah-susah membuat iklan dengan biaya besar, konsumen malah membeli produk lain yang serupa atau bahkan yang tidak serupa sama sekali.

Untuk mempersempit konsep pemasaran/iklan produk, Anda bisa menggunakan model A.I.D.A.S sebagai bahan pertimbangan/pedoman untuk beriklan. Apa itu A.I.D.A.S ?




AIDA+S merupakan singkatan dari attention (perhatian), interest (tertarik), desire ( keinginan) action (tindakan), dan satisfaction (kepuasan). AIDA+S merupakan salah satu konsep strategi pemasaran yang bisa diimplementasikan dalam dunia bisnis yang bertujuan untuk memberi kepuasan pada konsumen dan memberi keuntungan pada perusahaan. Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan bisnis yang dapat menarik hati konsumen. Konsep AIDA+S terdiri atas lima komponen yaitu sebagai berikut.

1.    Attention
Pertamakali kosumen dihubungi atau ditawari oleh perusahaan tertentu sehingga muncul perhatian (attention) pada diri konsumen (Galaksi, 2009:1). Pada tahap perhatian (attention) perusahaan berusaha agar calon konsumen memperhatikan penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumen wirausaha harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan cara berpakaian yang menarik yang akan memberikan penilaian yang positif dari calon konsumen yang akan berpengaruh terhadap terjadinya jual beli. Namun, Khani menyebut huruf A dalam konsep AIDA+S sebagai aware. Menurut Khani (2009:1) langkah pertama dalam strategi pemasaran adalah konsumen harus menyadari atau tahu (aware) akan keberadaan sebuah produk.

2.    Interest
Interest adalah timbulnya minat konsumen terhadap barang yang sudah dia perhatikan (Galaksi, 2009:1). Sejalan dengan pendapat Galaksi, Khani juga berpendapat yang sama tentang interest (2009:1), yaitu setelah mengetahui segala sesuatu tentang produk itu akan timbul rasa tertarik (interest) pada diri konsumen. Pada tahap ini perusahaan berusaha meningkatkan perhatian calon konsumen menjadi minat dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan, mendengarkan, dan memahami kebutuhan konsumen.

3.    Desire
Menurut Khani (2009:1) adanya ketertarikan tersebut akan menimbulkan hasrat, keinginan (desire) konsumen untuk membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Pada tahap ini perusahaan harus dapat meyakinkan calon konsumen dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapat calon konsumen apabila membeli produk yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak membeli produk tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi keinginan membeli dari calon konsumen adalah faktor pendapatan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin dan lain lain.

4.    Action
Pada tahap tindakan (action) perusahaan harus dapat mewujudkan kebutuhan dan harapan konsumen dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa, dan ide yang dibeli merupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan bagi konsumen.

5.    Satisfaction
Pada tahap kepuasan (satisfaction) perusahaan harus dapat memastikan bahwa kualitas barang, jasa dan ide yang dibeli sesuai denga harapan konsumen.




SUMBER

http://afiyahnurkayati.blogspot.co.id/2012/02/pembandingan-swot-dengan-aidas.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar