Senin, 30 November 2015

Penyebab Terjadinya Bencana Alam Dan Cara Mengatasinya

A.  Penyebab Terjadinya Bencana Alam
Bencana alam merupakan peristiwa yang tidak kita harapkan datangnya. Sebab jika bencana tersebut datang maka akan mampu merusak segala sesuatu yang ada di sekitar kita, bahkan mampu merenggut jiwa manusia. Bencana alam yang mampu menghancurkan suatu daerah yang luas dan menyebabkan kerugian yang besar merupakan proses alami. Namun ada pula yang disebabkan oleh ulah manusia. Secara garis besar, terjadinya bencana alam dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :  
     Ø    Alam
           Bencana alam murni penyebab utamanya adalah alam itu sendiri. Contoh bencana            alam murni adalah gempa bumi, tsunami, badai atau letusan gunung berapi. Bencana-              bencana tersebut bukan disebabkan oleh ulah negatif manusia.

     Ø Perbuatan Manusia
                 Bencana alam yang terjadi karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.                  Bukan berarti bencana ini dibuat oleh manusia tetapi akibat dari ulah manusia atau                  dipicu dari perbuatan manusia, seperti penebangan hutan secara liar, penambangan                  liar, pengambilan air tanah secara berlebihan dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan                      tersebut lambat laun akan menyebabkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor,                atau erosi tanah.

B. Mengatasi Penyebab Terjadinya Bencana Alam

Apabila terjadinya bencana alam, maka akan muncul rasa panik, bingung dan ketakutan akan segera menyerang. Maka dari itu lebih banyak jatuhnya para korban akibat bencana itu sendiri. Berikut ini hal-hal untuk menghindari bencana alam supaya tidak ada korban jiwa :
          a. Bencana Gempa Bumi
       Jika gempa bumi secara tiba-tiba mengguncang, berikut ini ada beberapa petunjuk yang harus Anda jadikan sebagai pegangan ketika berada diluar rumah ataupun didalam rumah :

Ø Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus  mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah kebawah meja  untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki  meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebak aran.
Ø Di Sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.

Ø Di Luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnyakaca-kaca dan papan-papan   reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang   anda bawa.

Ø  Di Gedung, Mall, Bioskop, dan Lantai Dasar Mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.

Ø  Di Dalam Lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi semua  tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.

Ø  Di Kereta Api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari  petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun mengakibatkan kepanikan.

Ø  Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi  persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari  radio mobil, jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.

Ø  Di gunung/pantai

Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung, menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran  dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

         b.     Bencana Banjir Bandang
    Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa.

        Yang Harus Dilakukan Saat Banjir :
Ø  Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana.
Ø  Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
Ø  Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
Ø  Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.

Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir :
Ø  Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
Ø  Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir.
Ø  Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan atau binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.
Ø  Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

         c.     Bencana Tanah Longsor
     Longsoran merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun lereng.

       Strategi dan upaya penanggulangan bencana tanah longsor :
Ø Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan fasilitas utama lainnya.
Ø Mengurangi tingkat keterjalan lereng.
Ø Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaan maupun air tanah. Fungsi drainase adalah untuk menjauhkan air dari lereng, menghidari air meresap ke dalam lereng atau menguras air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah.
Ø Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.
Ø Terasering dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada teras - teras dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah).
Ø Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan , di bagian dasar ditanam rumput).
Ø Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.
Ø Melakukan pemadatan tanah disekitar perumahan.
Ø Pengenalan daerah rawan longsor.
Ø Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
Ø Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat kedalam tanah.
Ø Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya liquefaction.
Ø Utilitas yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.
ØDalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.


        d.     Bencana Tsunami
  Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran. Kecepatan tsunami yang naik ke daratan(run-up) berkurang menjadi sekitar 25-100 Km/jam dan ketinggian air tsunami yang pernah tercatat terjadi di Indonesia adalah 36 meter yangterjadi pada saat letusan gunung api Krakatau tahun 1883. Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah terjadinya gempa bumi besar di bawah laut. Adanya tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat kapan terjadinya, akan tetapi kita bisa menerima peringatan akan terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.

Penyelamatan diri saat terjadi tsunami :
  Ø       Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat       pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju         ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan     teman-teman yang lain.
  Ø      Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar         berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat kepantai. Arahkan             perahu ke laut. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan       segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan               menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan             pertama pada korban.

          e.      Bencana Gunung Berapi
       Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.

Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi :
Ø  Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
Ø  Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
Ø  Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang atau jaket,  celana panjang, topi dan lainnya.
Ø  Jangan memakai lensa kontak.
Ø  Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
Ø  Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.

Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi :
Ø  Jauhi tempat aliran sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar dingin dan batu-batu besar.
Ø  Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
Ø  Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
Ø  Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar