A. Penyebab
Terjadinya Bencana Alam
Bencana alam merupakan
peristiwa yang tidak kita harapkan datangnya. Sebab jika bencana tersebut
datang maka akan mampu merusak segala sesuatu yang ada di sekitar kita, bahkan
mampu merenggut jiwa manusia. Bencana alam yang mampu menghancurkan suatu daerah
yang luas dan menyebabkan kerugian yang besar merupakan proses alami. Namun ada
pula yang disebabkan oleh ulah manusia. Secara garis besar, terjadinya bencana
alam dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
Ø Alam
Bencana
alam murni penyebab utamanya adalah alam itu sendiri. Contoh bencana alam murni
adalah gempa bumi, tsunami, badai atau letusan gunung berapi. Bencana- bencana
tersebut bukan disebabkan oleh ulah negatif manusia.
Ø Perbuatan
Manusia
Bencana
alam yang terjadi karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Bukan berarti bencana ini dibuat oleh manusia tetapi akibat dari ulah manusia atau dipicu dari perbuatan manusia, seperti penebangan hutan secara liar,
penambangan liar, pengambilan air tanah secara berlebihan dan lain-lain.
Perbuatan-perbuatan tersebut lambat laun akan menyebabkan bencana alam seperti
banjir, tanah longsor, atau erosi tanah.
B. Mengatasi
Penyebab Terjadinya Bencana Alam
Apabila terjadinya
bencana alam, maka akan muncul rasa panik, bingung dan ketakutan akan segera
menyerang. Maka dari itu lebih banyak jatuhnya para korban akibat bencana itu
sendiri. Berikut ini hal-hal untuk menghindari bencana alam supaya tidak ada
korban jiwa :
a. Bencana Gempa Bumi
Jika
gempa bumi secara tiba-tiba mengguncang, berikut ini ada beberapa petunjuk yang
harus Anda jadikan sebagai pegangan ketika berada diluar rumah ataupun didalam
rumah :
Ø Di
dalam rumah
Getaran akan terasa
beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan
diri anda dan keluarga anda. Masuklah kebawah meja untuk melindungi tubuh
anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi
kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan
segera untuk mencegah terjadinya kebak aran.
Ø Di
Sekolah
Berlindunglah di bawah
kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku jangan panik, jika gempa
mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah
tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
Ø Di
Luar rumah
Lindungi kepada anda dan
hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri,
bahaya bisa muncul dari jatuhnyakaca-kaca dan papan-papan reklame.
Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun
yang anda bawa.
Ø Di
Gedung, Mall, Bioskop, dan Lantai Dasar Mall
Jangan menyebabkan
kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau
satpam.
Ø Di
Dalam Lift
Jangan menggunakan lift
saat terjadi semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat
keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer
gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Ø Di
Kereta Api
Berpeganganlah dengan
erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan
secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas
kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun
mengakibatkan kepanikan.
Ø Di
dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi
besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan
kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan,
pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari
radio mobil, jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak
terkunci.
Ø Di
gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor
terjadi dari atas gunung, menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir
pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan
tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
b. Bencana
Banjir Bandang
Banjir
bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga
merusak rumah-rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa.
Yang Harus Dilakukan Saat Banjir :
Ø Matikan
aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik
di wilayah yang terkena bencana.
Ø Mengungsi
ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk
diseberangi.
Ø Hindari
berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera
mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
Ø Jika
air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana
seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.
Yang Harus Dilakukan
Setelah Banjir :
Ø Secepatnya
membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan
antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
Ø Cari
dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang
sering berjangkit setelah kejadian banjir.
Ø Waspada
terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan atau binatang
penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.
Ø Usahakan
selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.
c. Bencana
Tanah Longsor
Longsoran
merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran
keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah
atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun lereng.
Strategi dan upaya penanggulangan
bencana tanah longsor :
Ø Hindarkan
daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan fasilitas utama lainnya.
Ø Mengurangi
tingkat keterjalan lereng.
Ø Meningkatkan/memperbaiki
dan memelihara drainase baik air permukaan maupun air tanah. Fungsi drainase
adalah untuk menjauhkan air dari lereng, menghidari air meresap ke dalam lereng
atau menguras air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga
agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah.
Ø Pembuatan
bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.
Ø Terasering
dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada teras - teras dijaga jangan
sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah).
Ø Penghijauan
dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat
(khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau
sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan
tanaman yang lebih pendek dan ringan , di bagian dasar ditanam rumput).
Ø Mendirikan
bangunan dengan fondasi yang kuat.
Ø Melakukan
pemadatan tanah disekitar perumahan.
Ø Pengenalan
daerah rawan longsor.
Ø Pembuatan
tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
Ø Penutupan
rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat kedalam tanah.
Ø Pondasi
tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya liquefaction.
Ø Utilitas
yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.
ØDalam beberapa kasus
relokasi sangat disarankan.
d. Bencana
Tsunami
Tsunami
dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan
oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran. Kecepatan tsunami yang naik ke daratan(run-up) berkurang menjadi sekitar 25-100 Km/jam dan ketinggian
air tsunami yang pernah tercatat terjadi di Indonesia adalah 36 meter
yangterjadi pada saat letusan gunung api Krakatau tahun 1883. Di Indonesia pada
umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah terjadinya
gempa bumi besar di bawah laut. Adanya tsunami tidak bisa diramalkan dengan
tepat kapan terjadinya, akan tetapi kita bisa menerima peringatan akan
terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.
Penyelamatan diri saat
terjadi tsunami :
Ø Jika
berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari
menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil
memberitahukan teman-teman yang lain.
Ø Jika sedang berada di
dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah
terjadi tsunami, jangan mendekat kepantai. Arahkan perahu ke laut. Jika
gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah
yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah
benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
e. Bencana
Gunung Berapi
Letusan
gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan
istilah "erupsi". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan
zona kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas
lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga
mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma
akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan
mendekati permukaan bumi.
Jika Terjadi Letusan
Gunung Berapi :
Ø Hindari
daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
Ø Ditempat
terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk
kemungkinan bencana susulan.
Ø Kenakan
pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang atau jaket,
celana panjang, topi dan lainnya.
Ø Jangan
memakai lensa kontak.
Ø Pakai
masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
Ø Saat
turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
Setelah Terjadi Letusan
Gunung Berapi :
Ø Jauhi
tempat aliran sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar dingin dan
batu-batu besar.
Ø Jauhi
wilayah yang terkena hujan abu.
Ø Bersihkan
atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap
bangunan.
Ø Hindari
mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin.