ILMU ALAMIAH DASAR
PERKENALAN DENGAN IPA
- Perkembangan Alam Pikir Manusia
Pada Dasarnya manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan
yang paling sempurna dalam persaingan hidup dimuka bumi ini,
meski banyak keterbatasan fisik, seperti diantaranya : ukuran, kekuatan,
kecepatan, dan panca indera. Tuhan menciptakan dua makhluk, yang pertama bersifat anorganis
(benda mati) dan yang kedua bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang
menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup
tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan
manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun
tumbuhan.
·
Sifat Unik Manusia
Berikut
ini merupakan beberapa sifat unik manusia yang membedakan manusia dengan
makhluk hidup lainnya :
Ø Homo Socius : Bahwa manusia memiliki
kemampuan untuk hidup bersosialisasi dengan sesama manusia ataupun makhluk
hidup lainnya. Dilengkapi dengan sifat yang membawa mereka pada suatu bentuk
permusyawaratan, karena pada dasarnya manusia memiliki keterbatasan dalam berpikir.
Ø Homo Languens : Bahwa manusia dilengkapi
dengan kemapuan untuk berbahasa. kemampuan ini digunakan sebagai alat untuk
menyampaikan informasi kepada satu sama lain. Untuk dapat saling mengerti
terhadap sesama manusia dalam berkomunikasi maka manusia memiliki kemampuan
berbahasa.
Ø Homo Sapiens : bahwa manusia memiliki akal dan
pikiran yang digunakan untuk memikirkan sesuatu yang baik dan buruk. sehingga
dalam mepertimbangkan hal yang akan dilakukannya manusia dapat merencanakan
masa depan dengan pertimbangan masa lalu.
Ø Homo Faber : bahwa manusia memiliki
kemampuan untuk membuat dan menggunakan sesuatu demi memenuhi kebutuhan primer
dan sekunder manusia itu sendiri.
Ø Homo Religius : Bahwa manusia menyadari akan
adanya suatu bentuk kekuasaan dan kekuatan yang lebih besar dari tenaga ataupun
kemapuan manusia.
Ø Homo Aestheticus : Setiap manusia memiliki
kemampuan untuk menyukai atau mengagumi sesuatu yang dianggap indah dan pantas
untuk dikagumi. Hal ini dapat terlihat dari beberapa bukti pada zaman dahulu.
Ø Homo Humanis : Manusia kita kenal sebagai
makhluk sosial, yang mengandung pengertian bahwa semua insan manusia hidup
saling membutuhkan. sehingga masing-masing menyadari akan bergunanya atau
bermafaatnya individu mereka kepada manusia lain. sehingga manusia saling
menutupi kekurangan sesamanya.
Ø Homo Aeconomicus : Seiring dengan berguliranya
era dan zaman membuat kehidupan manusia diwarnai dengan perkembangan ekonomi
yang semakin modern.
Manusia sebagai makhluk hidup juga mempunyai ciri-ciri, berikut:
1)Memiliki
organ tubuh yang sangat kompleks dan khusus. Terutama otaknuya
2)Mengadakan pertukaran zat yakni zat yang masuk dan keluar.
3)Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar.
4) Memiliki potensi berkembang biak.
5) Tumbuh dan bergerak.
6) Berinteraksi dengan linkungannya.
7) Mati.
Bila
dibandingkan dengan hewan lain maka tubuh manusia lemah sedang akal
budi dan kemauannya kuat. Manusia tidak dapat terbang seperti burung, berenang
secepat buaya
Tetapi dengan akal budi dan kemauannya manusia dapat menjadi makhluk
yang lebih dari makhluk yang lain. kelebihan manusia itu karena memiliki
akal budi dan pikiran sehingga dapat mengendalikan tubuh jasmaninya
· Rasa
Ingin Tahu.
Rasa ingin tahu adalah suatu
emosi yang berkaitan dengan perilaku ingin tahu seperti eksplorasi,
investigasi, dan belajar, terbukti dengan pengamatan pada spesies hewan manusia
dan banyak. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan perilaku itu
sendiri disebabkan oleh emosi rasa ingin tahu. Seperti emosi Rasa ingin tahun
merupakan dorongan untuk tahu hal-hal baru, rasa ingin tahu adalah kekuatan
pendorong utama di balik penelitian ilmiah dan disiplin ilmu lain dari studi
manusia. Pengertian keingintahuan akan sesuatu menyebabkan seseorang akan
mendekati, mengamati ataupun mempelajari akan sesuatu benda ataupun sesuatu hal
lainnya. Rasa ingin tahu merupakan setiap perilaku alami ingin tahu, terbukti
dengan pengamatan di banyak spesies hewan, dan merupakan aspek emosional dari
makhluk hidup yang menimbulkan eksplorasi, investigasi dan belajar. Pada
dasarnya, itu menggambarkan jumlah yang tidak diketahui mekanisme psikologis
dari perilaku yang memiliki efek mendorong umat untuk mencari informasi dan
interaksi dengan lingkungan alam dan makhluk lain di lingkungan Anda.
2. Mitos,
Penalaran, Dan Cara Memperoleh Pengetahuan
·
MITOS
Mitos adalah sebuah imajinasi dari manusia yang
berusaha untuk menerangkan gejala alam yang ada pada saat itu yang dikaitkan
dengan kepercayaan akan adanya kekuatan ghaib. Namun, disebabkan oleh
keterbatasan manusia dalam menjelaskan hal tersebut sehingga cenderung di
identikan dengan seorang dewa/dewi, tokoh misteri serta sesuatu yang berbau
mistis. Sehingga pengetahuan yang diperoleh bersifat subjektif. Rasa ingin tahu
manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan ataupun
pengalaman. Untuk itu lah, manusia menerka-nerka sendiri jawaban atas keingin
tahuannya itu. Sebagai contoh : “mengapa gunung meletus?”, karena tak tahu
jawabannya, manusia menerka-nerka jawabannya sendiri : “yang berkuasa dari
gunung itu sedang marah”. Dengan menggunakan jalan pemikiran yang sama munculah
anggapan adanya “yang kuasa” didalam hutan lebat, sungai yang besar, pohon yang
besar, matahari, bulan, atau adanya raksasa yang menelan bulan oada saat
gerhana bulan.
Pengetahuan baru yang bermunculan dan kepercayaan
itulah yang kita sebut dengan mitos. Cerita yang berdasarkan atas mitos disebut
legenda. Mitos itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat
indera manusia seperti alat penglihatan, alat pendengaran, alat penciuman dan
pengecap, alat perasa. Pengulangan pengamatan dengan berbagai cara dapat
mengurangi kesalahan pengamatan tersebut. Jadi, mitos itu dapat diterima oleh
masyarakat pada masa itu karena:
Ø Keterbatasan
pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik langsung maupun
dengan alat.
Ø Keterbatasan
penalaran manusia pada masa itu.
Ø Hasrat
ingin tahunya terpenuhi.
Perkembangan jiwa
manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung tiga
tahap yaitu tahap teologi atau fiktif, tahap filsafat atau metafisik atau
abstrak, tahap positif atau ilmiah riel.
Legenda adalah sebuah cerita yang dirangkai secara turun temurun dan dipercayai
oleh masyarakat karena terbukti secara logis dalam pendeskripsian ceritanya,
cenderung mengemukakan kehadiran seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya
suatu daerah. Contohnya: Tangkuban perahu, Sangkuriang, Lutung kasarung, dan
lain-lain.
Cerita rakyat merupakan suatu peristiwa yang dikisahkan untuk menjelaskan akan
terjadinya sesuatu yang ada dimuka bumi ini. Salah satu contoh kisah rakyat
yakni tangkuban perahu sebagai perwujudan kemarahan sangkuriang yang telah
gagal dalam mewujudkan calon pinangannya yang merupakan ibu kandungnya sendiri.
Kisah bawang merah dan bawang putih yang telah kita kenal sejak dahulu dapat
menjadi salah satu contoh dalam hal ini.
·
PENALARAN
Penalaran terbagi menjadi dua yaitu:
Ø Penalaran
Deduktif yaitu cara berfikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum
untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dan menggunakan pola berfikir
silogisme.
Ø Penalaran
Induktif yaitu caravberfikirbyang bertolak dari pernyataan yang bersifat khusus
untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dan terkait dengan pengetahuan
empirisme.
·
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
Menurut Charles Price ada 4 macam cara untuk memperoleh pengetahuan yaitu
Ø Percaya,
seseorang akan mendapat pengetahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah
benar.
Ø Wibawa,
sesuatu akan dianggap benar, apabila seseorang yang berwibawa menyatakan benar.
Ø Apriopi,
merupakan suatu keyakinan/ pendirian/ anggapan sebelum mengetahui (melihat,
mendengat, menyelidiki) keadaan tertentu.
Ø Metode
ilmiah, sesuatu dianggap ilmiah apabila memilikinpatokan yang merupakan
rambu-rambu untuk menentukan benar atau salah.
Ilmu pengetahuan dianggap Alamiah apabila memenuhi 4 syarat yaitu:
v Objektif,
pengetahuan itu sesuai dengan objek
v Metodik,
pengetahuan itu diperoleh dengan cara-cara tertentu dan terkontrol
v Sistematis,
pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu system, tidak berdiri sendiri ssatu
sama lain saling berkaitan, saling menjelaskan, sehingga keseluruhan menjadi
kesatuan yang utuh
v Berlaku
umum/Universal, pengetahuan tidak hanya diamati hanya oleh seseorang atau oleh
beberapa orang saja, tapi semua orang dengan eksperimentasi yang sama akan
menghasilkan sesuatu yang sama atau konsisten.
Ada dua pokok untuk
memperoleh pegetahuan yaitu:
Ø EMPIRIS
Yaitu pengetahuan yang disusun berdasarkan pada pengalaman, paham yang
dikembangkan disebut Empiris. Bagi kaum rasionalis berpendapat pengetahuan
manusia diperoleh melalui penalaran rasional yang abstrak, namun diperoleh
melalui pengalaman yang kongkrit.
Ø Rasionalisme
Yaitu suatu cara yang didasarkan pada suatu rasio. Pandangannya
menyatakan rasio merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian hanya
rasio sajalah yang dapat membawa orang kepada kebenaran dan dapat memberi
petunjuk dalam segala jalan pikiran.
- 3. Metode
Ilmiah
Metode ilmiah atau proses
ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan
melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan
melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi
suatu teori ilmiah.
· Syarat
Ilmu Pengetahuan
Sifat
ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam
yang telah ada lebih dahulu.
Ø Objektif
: Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang
sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya
dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya.
Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara
tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif
berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
Ø Metodis adalah
upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus
terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari
kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti
metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
Ø Sistematis
: Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu
harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga
membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu
yang ketiga.
Ø Universal
: Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum
(tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya
universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial
menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan
ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk
mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks
dan tertentu pula.
· Metode
Ilmiah Dan Langkah – Langkah Operasi
Salah satu syarat ilmu pengetahuan adalah bahwa materi
pengetahuan itu harus diperoleh melalui metode ilmiah. Ini berati bahwa cara
memperoleh pengetahuan itu menentukan apakah pengetahuan itu termasuk ilmiah
atau tidak. Metode ilmiah tentu saja harus menjamin akan menghasilkan
pengetahuan yang ilmiah, yaitu:
Ø Perumusan
masalah : yang dimaksud dengan
masalah disini adalah merupakan pertanyaan apa,mengapa,ataupun bagaimana
tentang objek yang diteliti;
ØPenyusunan
hipotesis:yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu pernyataan yang
menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang di
tetapkan. Dengan kata lain hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja di dukung
oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat di pandang sebagai jawaban
sementara dari permasalahan yang harus di uji kebenarannya dalam suatu
observasi atau ekperimentasi.
Ø Pengujian
hipotesis: yaitu berbagai usaha
pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah di ajukan
untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis
tersebut atau tidak. fakta-fakta ini dapat di peroleh melalui pengamatan
langsung dengan mata atau teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau
ekperimentasi. kemudian fakta-fakta itu dikumpulkan melalui pengindraan.
Ø Penarikan
kesimpulan : Penarikan kesimpilan
ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta. Untuk melihat
untuk apakah hipotesis yang di ajukan itu di terima atau tidak. Hipotesis itu
dapat diterima apa bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis.
Bila fakta-fakta tidak mendukung maka hipotesis itu di tolak. Hipotesis yang
diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara
ilmiah dan merupkan bagian dari ilmu pengetahuan