Sabtu, 19 November 2016

PROFIL USAHA

1.      Pedagang Besar

   Pedagangan besar adalah segala aktivitas marketing yang menggerakkan barang-barang dari produsen ke pedagang eceran atau ke lembaga-lembaga marketing lainnya. Pedagang besar/distributor merupakan pedagang yang membeli atau mendapatkan produk barang dagangan dari tangan pertama atau produsen secara langsung. Pedagang besar biasanya diberikan hak wewenang wilayah/daerah tertentu dari produsen. Contoh dari pedagang besar adalah seperti ATPM atau singkatan dari Agen Tunggal Pemegang Merek untuk produk mobil. 

Keuntungan dan Kelemahan Perdagangan Besar
Beberapa Keuntungan dari perdagangan besar ini ialah :
Ø  Kemampuan untuk memindahkan sejumlah besar produk dengan satu transaksi
Ø  Kontrak untuk produk kadang-kadang dapat diamankan sebelum tanaman dipanen
Ø  Diversifikasi dalam strategi pemasaran 
Beberapa Kelemahan dari perdagangan besar ini ialah :
Ø   Harga di tentukan oleh pembeli
Ø   Ketat peraturan tentang menyortir dan kemasan
Ø   Sejumlah besar produk harus di sampaikan
Ø   Konsisten jumlah dan kualitas yang di inginkan oleh pembeli

2.      Pedagang Eceran

     Penjualan eceran atau yang disebut dengan retailing, didefinisikan sebagai suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir. Pedagang eceran adalah mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen sampai ke konsumen. Pedagang eceran sangat penting artinya bagi produsen karena melalui pengecer produsen memperoleh informasi berharga tentang barangnya. Contoh pedangang eceran seperti mini market, pasar swalayan, toko-toko kecil dan warung.

Keuntungan dan kelemahan perdagangan eceran
Beberapa keuntungan dari perdagangan eceran kecil ini ialah :
Ø  Modal yang diperlukan adalah kecil dan rentabilitasnya besar
Ø  Pedagang-pedagang eceran kecil menganggap bahwa pendapatnya dari usaha itu merupakan pendapatan tambahan atau kadang-kadang hanya iseng atau mengisi waktu lowong terutama pada daerah musiman.
Ø  Tempat kedudukan pedagang-pedagang eceran kecil biasanya paling strategis. Mereka selalu mendekatkan the center of consumers (pusat-pusat konsumen).
Ø Hubungan antar pedagang eceran kecil dan konsumen adalah kuat misalnya kita lihat pembeli-pembeli pada warung-warung kopi mengadakan obrolan yang intim sekali dengan pemiliknya.
Beberapa kelemahan yang terdapat pada perdagangan eceran kecil ini ialah :
Ø   Keahlian kurang
Ø Administrasi dalam arti pembukuan tidak diperhatikan, sehingga kadang-kadang habis dimakan.
Ø   Pedagang kecil tidak mampu mengadakan sales promotion.

3.      Pedagang Kaki Lima

     Pedagang Kaki Lima atau disingkat PKL adalah istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang menggunakan gerobak. Istilah itu sering ditafsirkan demikian karena jumlah kaki pedagangnya ada lima. Lima kaki tersebut adalah dua kaki pedagang ditambah tiga "kaki" gerobak (yang sebenarnya adalah tiga roda atau dua roda dan satu kaki). Saat ini istilah PKL juga digunakan untuk pedagang di jalanan pada umumnya.Mereka menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti gula, susu kental, rokok, korek api, minuman dalam botol, obat-obatan, koran, roti, dan sebagainya. Barang dagangannya ditaruh pada gerobak atau bangunan mirip kios dalam ukuran yang relatif kecil dengan peralatan yang relatif sangat sederhana.
     Sebenarnya istilah kaki lima berasal dari masa penjajahan kolonial Belanda. Peraturan pemerintahan waktu itu menetapkan bahwa setiap jalan raya yang dibangun hendaknya menyediakan sarana untuk pejalanan kaki. Lebar ruas untuk pejalan adalah lima kaki atau sekitar satu setengah meter. 

Pedagang kaki lima mempunyai dua dampak yaitu :
Ø  Dampak Positif
Pedagang kaki lima secara pasti dapat menyerap lapangan pekerjaan dari sekian banyak penganggur.
Ø  Dampak Negatif
Pedangang kaki lima tidak menghirukan tata tertib, keamanan, kebersihan dan kebisingan.

4.      Franchising (Waralaba)

     Orang yang meberikan Franchising disebut Franchisor sedangkan orang yang menerima Franchising disebut Franchisee setelah adanya perjanjian Franchising ini maka terbuka peluang bagi Franchisee untuk memasuki bisnis baru dan mempunyai kesempatan untuk sukses.
     Franchising (pewaralabaan) pada hakekatnya adalah sebuah konsep pemasaran dalam rangka memperluas jaringan usaha secara cepat. Dengan demikian, franchising bukanlah sebuah alternatif melainkan salah satu cara yang sama kuatnya, sama strategisnya dengan cara konvensional dalam mengembangkan usaha. Bahkan sistem franchise dianggap memiliki banyak kelebihan terutama menyangkut pendanaan, SDM dan manajemen, keculi kerelaan pemilik merek untuk berbagi dengan pihak lain. Franchising juga dikenal sebagai jalur distribusi yang sangat efektif untuk mendekatkan produk kepada konsumennya melalui tangan-tangan franchisee.

Produk-produk yang dapat dijadikan Franchising adalah:
Ø  Barang atau jasa yang telah memiliki pasaran luas atau unggul.
Ø  Formula paten atau desain tertentu. 
Ø  Nama dagang atau merk dagang.
Ø  Konsultan manajemen keuangan atau pengawasan.
Ø  Promosi advertising dan pembelian. 
Ø  Kantor pusat pelayanan.

5.      Entrepreneurship

     Entrepreneurship adalah sikap dan jiwa pengusaha yang harus dimiliki seseorang, semacam internal driven, seseorang yang mampu bekerja mandiri dalam suatu unit/organisasi. Entrepreneurship merupakan jembatan yang menghubungkan jurang ilmu pengetahuan dan pasar. Artinya entrepreneurship adalah suatu metode untuk mengstimulasi individu didalam organisasi yang mempunyai pemikiran bahwa dia dapat melakukan sesuatu yang tampil beda dan hasil lebih baik.
     
     Para “entrepreneur” adalah para profesional yang memiliki dan menerapkan entrepreneurship dan berhasil mengembangkan ide-ide baru untuk memanfaatkan sumber daya di perusahaan dan dengan mengambil risiko membangun sebuah bisnis berbeda dengan yang sudah dijalankan.

Karakteristik kepemimpinan Entrepreneur :
  1. Mengerti lingkungan hal ini terutama menyangkut kreatifitas seseorang.
  2. Memiliki visi masa depan dan fleksibel. Pemimpin memiliki visi masa depan dan mengarahkan segala potensi untuk mencapai keberhasilan masa depan tersebut.
  3. Menciptakan berbagai pilihan artinya seorang intrapreneur mempunyai peluang menciptakan sesuatu yang baru.
  4. Membentuk tim kerjasama yang terdiri dari berbagai bidang keahlian.
  5. Mendorong adanya diskusi terbuka. Diskusi terbuka sangat penting untuk mengemukakan pendapat dalam rangka mencari sesuatu yang baru.
  6. Mempertahankan pendirian, artinya kadang-kadang muncul frustasi dan haangan terhadap pelaksanaan ide-ide baru intrapreneur mencoba bertahan dan mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga dapat dicapai suatu keberhasilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar