Jumat, 23 September 2016

BIOGRAFI WIRAUSAHAWAN SUKSES 1

Rumah Makan Bebek Kaleyo berdiri pada tgl 15 Januari 2007. R.M ini masih bersifat keluarga manajemen bukan perusahaan perorangan jadi masih tradisional. Owner dari R.M ini adalah dua pasangan suami istri, yang pertama Bp Hendri prabowo beserta istri yaitu Bu venti, serta Bp Paulus beserta istri yaitu Bu rini. Kaleyo merupakan kependekan bahasa Jawa, "kalih" yang artinya dua dan "ayo" yang berarti ajakan. Mengajak pelanggan untuk tidak hanya membeli satu namun dua. Tidak hanya datang sekali namun dua kali. Dan kami bersyukur banyak pelanggan tidak puas jika hanya datang dua kali. Ada yang sudah datang belasan kali puluhan kali bahkan ada yg ratusan kali. R.M ini pertama kali buka dengan sistem tenda yaitu di daerah cempaka putih terdapat di Jl. Cempaka Putih raya 108 (Bebek Kaleyo 1).
Rasa gurih yang menjadi ciri khas racikan restaurant Bebek Kaleyo memang terbilang unik. Rasa pedas yang ditawarkan, menarik minat penggemar bebek yang tidak hanya berasal di Jakarta, namun hingga luar Jakarta seperti Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Ditemui di salah satu cabangnya, pendiri sekaligus pemilik Restoran Bebek Kaleyo ini menuturkan kisah perjalanan bisnis kulinernya yang kini banyak digemari semua kalangan masyarakat. “Kita sering melakukan banyak percobaan sehingga menghasilkan cita rasa yang berbeda dengan racikan bisnis kuliner bebek lainnya,” jelas Hendri. Restoran yang dikelola dan dimiliki oleh dua keluarga kakak beradik, pasangan Hendri Prabowo dan Fenty Puspitasari dengan Paulus Maria dan Riri Cahyanti ini, memang terbilang laris manis sejak kemunculannya pada tahun 2007 di wilayah Cempaka Putih.
Hendri berkisah, saat akan memulai sebuah bisnis, ia memilih bisnis apa yang cocok untuk digeluti. Artinya bisnis itu harus memiliki potensi untuk berkembang dan berkelanjutan. “Dan bukan bisnis musiman,” ungkapnya. Meski dengan modal yang terbilang kecil, namun memiliki peluang untuk berkembang dengan baik, Selain tidak mudah ditiru dan bisnis tersebut dapat berjalan dalam sebuah sistem. Karena itu mereka memilih bebek sebagai bahan baku. Namun meracik bebek bukan perkara mudah, sangat sedikit literatur yang menyediakan cara mengolah bebek. “Karena itu, kami membandingkannya dengan melihatnya cara mengolah masakan dari bahan baku ayam,” ungkap Hendri. Hampir 300 halaman sejumlah menu yang ia kliping seputar cara memasak ayam disiapkan untuk dicoba satu demi satu. Hampir setiap hari mereka membeli satu ekor bebek untuk diracik sesuai buku resep dari kliping yang di kumpulkan.
Bahkan di awal percobaan menemukan racikan bebek yang ideal, kegagalan menjadi hal biasa yang mereka alami. “Kita tidak patah semangat, meski kucing saja tidak mau memakannya,” ucapnya geli mengingat usahanya dalam menemukan resep terbaik, percobaan yang tak henti dilakukan dengan terus mencoba seiring pembelajaran yang diperoleh akhirnya menemukan sebuah cara dan resep mengelola bebek yang akan menghasilkan cita rasa yang sangat baik.
          Menurut Paulus, puluhan percobaan yang telah dilakukan juga meminta sejumlah saudara, kerabat, bahkan tetangga untuk memberi penilaian atas produk yang mereka racik sendiri dengan mencicipi, maka terciptalah sebuah resep bebek kaleyo. “Bahkan kami sempat membandingkan dengan salah satu produk masakan ayam terkemuka asal Solo untuk mencari perbandingan dengan resep yang mereka ciptakan,” ungkap Paulus, kita lakukan dengan terus memperbaiki hingga resep yang kita ciptakan diterima oleh para pencicip yang membantu terciptanya resep bebek kaleyo. Saat ini restoran bebek kaleyo sudah memiliki 8 cabang yang tersebar di Jakarta. “Kami senantiasa menjaga cita rasa bebek kaleyo, sehingga dimanapun pengunjung mendatangi bebek kaleyo maka cita rasa yang diharapkan akan sama,” jelas Paulus.
Sebagai restoran spesialis bebek, Bebek Kaleyo memiliki tiga menu unggulan: bebek goreng, bebek bakar dan bebek cabe ijo. Bebek goreng disajikan dengan kremesan. Kelezatan daging bebek makin terasa nikmat dengan cocolan sambal dan taburan kremesan, dan dengan harga yang terbilang sangat terjangkau. Bebek kaleyo per potong seharga Rp 16 ribu, namun bila ingin mencicipi per ekor (terdiri dua dada dan dua paha) seharga Rp 62 ribu. Namun jika Anda memilih menggunakan bebek muda, harganya Rp 18 ribu untuk setengah ekor. Paulus pun berharap, dimasa mendatang bebek kaleyo akan terus dapat berkembang. “Kami terus meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk dalam mengelola sumber daya manusia,” ungkapnya. Saat ini, restorannya telah mempekerjakan ratusan orang dalam mendukung perkembangan perusahaan. Bebek kaleyo buka dari Senin hingga Sabtu pukul 11.00- 23.00 WIB.
Sesuai misi kami yaitu "Menjadi Berkat bagi Banyak Orang", kami menyadari bahwa bebek uenak ini seharusnya bukan untuk kami nikmati sendiri. Seluruh rakyat Indonesia harus turut menikmati kelezatannya tanpa memandang kelas ekonomi bahkan suku, ras, dan agama. Untuk itulah mereka memilih memposisikan Bebek Kaleyo sebagai Rumah Makan yang terjangkau dan nyaman untuk semua kalangan. Saat ini Bebek Kaleyo ini sudah memiliki 12 cabang, diantaranya ;
   v  Bebek Kaleyo 1
     Jl. Cempaka Putih raya 108
   v  Bebek Kaleyo 2
     Jl. Pemuda No. 290 – Rawamangun
   v  Bebek Kaleyo 3
     Jl. Danau Sunter utara blok F20/27-28-Sunter.
   v  Bebek Kaleyo 4
     Jl. Raden Inten no. 3B – Buaran. Bebek
   v  Kaleyo 5
     Jl. Rawa Buntu no. 17 (arah taman tekno) - BSD.
   v  Bebek Kaleyo 6
     Jl. Lapangan Roos no. 49-tebet. 
   v  Bebek Kaleyo 7
     Kawasan Kuliner - Harapan Indah - Bekasi.
   v  Bebek Kaleyo 8
     Jl. Cempaka Putih raya 112D.
   v  Bebek Kaleyo 9 
     Jl. Raya Jatiwaringin No.226 Bekasi. 10. Bebek Kaleyo 10   
   v  Bebek Kaleyo 10
     Jl. Gedung Bundar Niaga Kawasan Taman Menteng Sektor 7 - Bintaro.
   v  Bebek Kaleyo 11
     Kompleks Ruko Duta Permai Blok B1/7-8 Jl. Raya Kalimalang-Bekasi. Samping  Superindo               Kalimalang.
   v  Bebek Kaleyo 12
           Jl. Utan Jati, Daan Mogot, Jakarta


         Sumber :

        http://kisahsukses.info/kisah-sukses-hendri-prabowo-paulus-maria-dengan-bisnis-bebek-kaleyo.html
        http://achfaisal.blogspot.co.id/2014/05/rm-bebek-kaleyo.html
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar