Minggu, 11 Desember 2016

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA DAN HARGA PASAR

A.   Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya / tidak terbatas. 
Ciri – Ciri Pasar Persaingan Sempurna :
1.      Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.

2.      Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.

3.      Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.

4.      Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.

5.      Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
Kelebihan Dan Kekurangan Dari Pasar Persaingan Sempurna:
a)    Kelebihan Dari Pasar Persaingan Sempurna:
·         Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi :
– efisiensi produktif
– efisiensi alokatif
·         Kebebasan bertindak dan memilih

b)   Kekurangan Dari Pasar Persaingan Sempurna :
·         Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
·         Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
·         Membatasi pilihan konsumen
·         Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
·     Distribusi pendapatan tidak selalu rata


B.   Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar monopoli, oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik.

a.    Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu penjual yang dapat menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya atau terdapat pure monopoli (monopoli murni) dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Contoh pasar monopoli seperti: Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perusahaan Kereta Api (PERUMKA).
Ciri – Ciri Pasar Monopoli :
·    Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
·    Tidak mempunyai barang substitusi / pengganti yang mirip
·    Produsen memiliki kekuatan menentukan harga
·  Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan

b.   Pasar Monopolistik
    Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.
Ciri – Ciri Pasar Monopolistik:
·      Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
·      Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
·      Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
·      Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
·      Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.


c.    Pasar Oligopoli
     Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani,  yaitu: Oligos Polein  yang berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual.Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pangsa pasar terbesar(price leader).Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok, industry air mineral. 
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli :
·      Menghasilkan barang standar(homogen) maupun barang berbeda corak.
·      Pada umumnya perusahaan oligopoly perlu melakukan promosi secara iklan.
·      Hanya sedikit perusahaan dalam industry (few number of firms)
·      Kompetisi non harga (non pricing competition)
·      Harga Jual Tidak Mudah Berubah 
·      Sulit Dimasuki Perusahaan Baru


C.   Harga Pasar
Harga pasar adalah harga kesepakatan antara pembeli dan penjual yang terbentuk dari hasil tawar menawar. Adanya permintaan dan penawaran mendorong pembeli dan penjual melakukan proses tawar menawar untuk mendapatkan harga pasar.

Proses Terbentuknya Harga Pasar :

Hasil gambar


Harga pasar terbentuk jika terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran. 
Perhatikan analisis berikut:
a. Pada harga Rp8.000,00 jumlah permintaan buah apel sebanyak 175kg sedangkan jumlah penawaran 75kg. Sehingga terjadi kelebihan permintaan sebanyak 100kg.
b. Pada harga Rp9.000 jumlah permintaan buah apel sebanyak 150kg sedangkan jumlah penawarannya 100kg. Sehingga terjadi kelebihan permintaan sebanyak 50kg.
c. Pada harga Rp10.000 jumlah permintaan buah apel sebanyak 125kg dan jumlah penawaran sebanyak 125kg. Jika digambarkan pada grafik, maka akan terbentuk titik perpotongan atau disebut equilibrium point.
d. Pada harga Rp11.000,00 jumlah permintaan buah apel sebanyak 100kg sedangkan jumlah penawaran 150kg. Sehingga terjadi kelebihan penawaran sebanyak 50kg.
e. Pada harga Rp12.000,00 jumlah permintaan buah apel sebanyak 75kg sedangkan jumlah penawaran 175kg. Sehingga terjadi kelebihan penawaran sebanyak 100kg.

Kesimpulannya, pada satuan harga Rp10.000 terjadi keseimbangan penawaran dengan permintaan, sehingga terbentuk harga pasar pada tingkat harga itu.

Minggu, 04 Desember 2016

Marketing Intelligence, Turbo Marketing dan Mega Marketing

A.    MARKETING INTELLIGENCE


Marketing intelligence adalah Sebuah strategi yang dapat dilakukan oleh semua perusahaan untuk memperoleh informasi. Informasi itu bisa dilakukan dengan pengumpulan data dan analisis pasar yang sesuai dengan keadaan pasar saat ini. Marketing intelligence ini merupakan bagian dari sistem informasi marketing. Informasi yang diperoleh dalam marketing intelligence ini akan diolah dalam sistem informasi marketing. 

Ada 4 pekerjaan utama dalam marketing intelligence, yaitu :
  1. Pekerjaan pertama adalah tahap perencanaan. Dimana kita harus terlebih dahulu menentukan informasi apa yang kita butuhkan untuk dicari. 
  2. Pekerjaan kedua adalah tahan pengumpulan data dan informasi. Dalam tahap ini, data dan informasi dapat kita peroleh dengan cara : 


Penjelasan :
a.  Berkomunikasi langsung dengan para pelanggan,pemasok dan distributor lainnya.
b. Melalui media seperti buku, berita elektronik, surat kabar, internet dan publikasi perdagangan lainnya.
c. Melakukan pertemuan dengan para manajer perusahaan lain untuk saling memperoleh informasi.

  3. Pekerjaan yang ketiga adalah tahap analisis.

Dalam tahap ini ada beberapa hal yang dianalisis seperti analisis terhadap kondisi dan situasi dalam pasar, analisis costumer dan para pesaing. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana respon pasar terhadap produk atau jasa yang kita miliki, untuk mengetahui pertumbuhan dan meningkatkan market share dengan cara menyeimbangkan antara cosh dan price.

 4. Pekerjaan yang keempat adalah sharing atau penyebaran informasi kepada departemen lain yang terkait.


Adapun tujuan dilakukannya dalam marketing intelligence adalah :

·         Untuk mengetahui bagaimana keadaan pasar yang saat ini sedang terjadi
·         Mengetahui dan menghadang adanya atau hadirnya para pesaing baru
·         Membuat keputusan secara cepat dalam berpromosi
·         Membuat sebuah tandingan untuk menandingi para pesaing
·         Mencegah adanya pemalsuan dan perusakan produk atau jasa yang kita miliki oleh pesaing 
·         Mengubah strategi dalam sebuah pemasaran 
·         Membuat inovasi-inovasi baru untuk produk dan jasa 
·        Mengubah strategi dalam mendistribusikan sebuah produk atau jasa. 
·         Mengubah pola penetapan harga. Sehingga harga yang kita berikan sesuai dengan keadaan pelanggan dalam pasar. 


B. Turbo Marketing
        Kini bisnis tak mempan lagi dijalankan dengan konsep tradisional dan natural seiring dengan perubahan teknologi dan turbulensi ekonomi, serta kondisi sosial politik bangsa. Pemahaman teknologi tidak selalu berhubungan dengan computer dan internet, tetapi juga kemudahan dari dampak teknologi yang ada, misalnya mengulek sambel dari cobek beralih ke blender, atau dari ketel dan kompor nasi beralih ke magic jar, semua ini bermaksud agar hasil yang dicapai lebih baik tanpa mengesampingkan kecepatan.
Kecepatan merupakan kekhasan untuk zaman ini. Zaman ini dalah zaman serba cepat, maka dalam situasi ekonomi  yang turbulen dan tak pasti sekalipun, butuh strategi turbo marketing. Buku ini mengupas cara-cara memasar dan menanggapi keinginan pelanggan sehingga ia dekat dengan kita.
Konsep Turbo Marketing ini pertama kali digagas oleh Philip Kotler melalui artikelnya dalam The journal of business Strategy,dengan judul, “Turbo Marketing Through Time Compression”. konsep ini lahir karena adanya gejala pemasaran yang menuntut layanan tercepat bagi konsumennya. strategi yang old fashioned dan kuno yang bertahap atau bergelombang.gelombang pertama,ditandai oleh strategi produsen membuat produk yang lebih murah dari pesaing.gelombang kedua ditandai oleh mendesain produk yang berbeda dengan pesaing.gelombang ketiga,produsen menciptakan produk makin hari semakin baik.gelombang keempat,memproduksi,melayani,memasarkan,dan mengirim produk lebih cepat dari pesaing.perusahaan menerapkan konsep Turbo marketing adalah mengaplikasikan telepon marketing atau telemarketing(call center)  dalam melakukan kegiatan sehari-harinya.
Kesamaan konsep antara Turbo Marketing dengan Telemarketing; Turbo marketing adalah strategi memproduksi, melayani, dan mengirim produk secara lebih cepat, sedangkan Telemarketing adalah disiplin ilmu yang mengaplikasi system informasi yang mengedepankan kemampuan ’personal selling’ untuk meningkatkan penjualan dengan melakukan efisiensi biaya,dan waktu (time efficiency).
Contoh Perusahaan : 
PT. Indofood, karena perusahaan ini melakukan pemasaran dengan menggunakan kecepatan respon, keinginan pelanggan,sehingga produksi dan pemasaran terbilng cepat tanggap.


C.      Mega marketing
Konsep mega marketing muncul sebagai jawaban atas perkembangan situasi yg dihadapi. Konsep baru muncul karena konsep yg ada dirasakan kurang mampu dan kurang tepat untuk mengatasi dan menjawab tantangan yg timbul sebagai konsekuensi dari adanya perubahan. Selanjutnya adalah yg paling penting bagaimana penerapan agar bermanfaat penerapan yg dimaskud tentunya dikaitkan dengan situasi di Indonesia dewasa ini serta sejauh mana antisipasi terhadap perubahan menjelang abad 21. Mega marketing sebagai suatu konsep dikemukakan oleh Philip Kotler dari North Western University 14 Sept 1984. Selama ini para pemasar atau marketer biasanya hanya memperhatikan faktor3 ekonomis dan rasional dan mengabaikan untuk mempelajari masalah2 polotik dalam aktivitasnya karena secara logis seseorang yg mempelajari manajemen pemasaran tidak menganggap perlu mempelajarai ilmu politik padahal tidak sedikit keberhasilan/kegagalan pemasaran suatu periode sangat dipengaruhi oleh factor politik. Karena konsep pemasaran tradisionail terlalu terbatas pemanfaatannya. Dan terlihat sudah tidak dapat lagi diterapkan sebagai konsep yg tepat pada sebagian perusahaan dari berbagai industry.
 Contoh Perusahaan :
 Perusahaan kopi bubuk, di mana perusahaan ini memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen pasar dan pergi setelah seluruh pasar dengan satu tawaran. Ini adalah jenis pemasaran (atau mencoba untuk menjual melalui persuasi) suatu produk kepada khalayak luas. Idenya adalah untuk menyiarkan pesan yang akan mencapai jumlah terbesar orang-orang mungkin







Minggu, 27 November 2016

SIKLUS KEHIDUPAN PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE), STRATEGIC PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUKh

PENGERTIAN 

    Siklus hidup produk (Product life cycle) adalah siklus suatu produk/ organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.
Tahap – tahap dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk :
Introduction
Growth
Maturity
Decline

TAHAP SIKLUS HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE) dan STRATEGI  PEMASARANNYA 

Tahap Pengenalan – (Introduction)
Ø  Ciri-ciri umum tahap ini adalah :
Ø  penjualan yang masih rendah
Ø  volume pasar berkembang lambat (karena tingginya market resistance)
Ø  persaingan yang masih relatif kecil
Ø  tingkat kegagalan relatif tinggi
Ø  masih banyak dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya (karena problem yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan mungkin pula disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar)
Ø  biaya produksi dan pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas.

      Dalam tahap perkenalan , barang mulai dipasarkan kedalam jumlah yang besar meskipun volume penjualannya belum sesuai . Barang yang di jual dasarnya barang baru (yang betul-betul baru) dikarenakan masih berada ditahap permulaan, dan biasanya ongkos yang dikeluarkan ini juga tinggi terutama biaya periklanan (Promosi). Promosi yang dilakukan tersebut memang harus agresif serta juga mengarah kepada merek penjual. Di samping hal itu distribusi barang itu juga masih terbatas serta laba yang diperoleh juga masih rendah.



Strategi pemasarannya :
Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi penetapan harga dan kegiatan promosi.
Strategi ini ada empat bentuk, yaitu :
1)      Strategi Peluncuran Cepat (Rapid Skimming Strategy)
Strategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan promosi yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk walau harganya mahal.
2)      Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming Strategy)
Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu tinggi.
3)      Strategi Penetras Cepat (Rapid Penetration Strategy)
Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi yang agresif. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan memperoleh pangsa pasar yang besar.
4)      Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy)
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak membengkak.

2.  Tahap Pertumbuhan – (Growth)
Dalam tahap ini, penjualan serta juga laba akan meningkat dengan sangat cepat. disebabkan permintaan sudah sangat meningkat serta juga masyarakat sekitara sudah mengetahui produk bersangkutan, maka dari usaha promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan tersebut tidak seagresif tahap sebelumnya. Di dalam tahap ini lahan pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga terdapat persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk dapat memperluas serta juga meningkatkan distribusinya adalah dengan cara menurunkan harga jualnya.

Strategi pemasaran :
Pada tahap ini ditujukan terutama untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan distribusi. Mutu produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk menarik segmen pasar baru.


3.  Tahap Kedewasaan – (Maturity)
Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam siklus hidup produk. Hal ini disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity. Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing masing segmen diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya.
Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:
Ø  Tingkat Growth Maturity, yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah.
Ø  Tingkat Stable Maturity, penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan perusahaan.
Ø  Decaying Maturity, penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi.

Strategi Pemasaran: 
Ada dua strategi utama yang dapat diterapkan pada tahap kedewasaan yaitu :
1)      Strategi Bertahan (Defensive Strategy)
Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan menjaga kelompok produk (product category) dari serangan produk substitusi. Bentuk strategi ini adalah berupa modifikasi bauran pemasaran (product, price, place, & promotion) untuk memperoleh tambahan penjualan. Strategi bertahan ini lebih menitikberatkan pada penekanan/pengurangan biaya produksi dan menghilangkan kelemahan produk.
2)      Strategi Menyerang (Offensive Strategy)
Strategi ini lebih menitikberatkan pada usaha perubahan untuk mencapai tingkat yang lebih baik. Bentuk strategi ini dapat berupa modifikasi pasar, yaitu dengan menggaet kelompok bukan pemakai (non-user), mengintensifkan penawaran produk kepada non-user, dan merebut konsumen pesaing. Bentuk lain dari strategi menyerang adalah modifikasi produk, yaitu mengubah karakteristik produk sedemikian rupa sehingga semakin menarik konsumen saat ini untuk membeli, dengan cara menawarkan manfaat baru dari suatu produk kepada konsumen sekarang untuk mendorong pembelian yang lebih banyak dan pemakaian yang lebih sering (usaha seperti ini sering disebut dengan product relaunching).
4. Tahap Penurunan – (Decline)
Penjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap decline dalam siklus hidup produk. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti :
Ø  perubahan selera pasar
Ø  pasar merasa jenuh terhadap produk yang ada
Ø  produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri)
Ø  perubahan teknologi.
Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir siklus hidup produk ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan.

Strategi Pemasaran :
·         Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
·         Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
·         Mencari pasar baru.
·         Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
·         Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
·         Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
·         Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

Proses Pengembangan Produk Baru
   Langkah - Langkah dalam Proses Pengembangan Produk Baru : 
·         Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapan secara berurutan. 
·         Proses dimulai dengan penciptaan ide. 
·         Berikutnya penyaringan ide, yang mengurangi jumlah ide berdasarkan kriteria perusahaan sendiri.
·         Ide yang lolos dari tahap penyaringan ini dilanjutkan ke tahap pengembangan konsep produk, di mana versi detail ide produk baru dinyatakan dalam segi konsumen yang berarti. 
·         Dalam tahap berikutnya, pengujian konsep, konsep produk baru yang diuji dengan sekelompok konsumen sasaran untuk menentukan apakah konsep mempunyai kecocokan yang kuat dengan konsumen.
·         Konsep yang kuat diteruskan ke pengembangan strategi pemasaran, di mana strategi pemasaran awal bagi produk baru dikembangkan dari konsep produk.
·         Dalam tahap analisis bisnis, 
·         tinjauan ulang penjualan, biaya, dan proyeksi laba bagi produk baru dilakukan untuk menentukan apakah produk baru itu memuaskan tujuan perusahaan. 

·         Dengan hal yang positif di sini, ide menjadi lebih nyata melalui pengembangan produk dan pemasaran uji dan akhirnya diluncurkan selama tahap komersialisasi.